PENEBUSAN

PENDAHULUAN

Kata Penebusan berasal dari kata “Tebus“ dalam bahasa Inggris disebut “REDEEM“ yang dalam kamus Bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah membayar untuk membebaskan sesuatu.  bagi orang awan pengertian Penebusan memang kebanyakan dikenal terkait dengan aktifitas menjual, meminjam dan menggadaikan, kemudian terjadi aktifitas membayar untuk membebaskan sesuatu yang dipinjamkan atau dititipkan kepada pihak lain.

Kegiatan tebus menebus ini sesungguhnya sudah dikenal sejak dahulu hingga saat ini; dahulu bukan hanya barang yang dijadikan obyek tebus menebus namun juga orang, ketika masih banyak terjadi sistim perbudakan maka seorang budak bisa ditebus dengan membayar kepada orang yang menguasai budak tersebut.

Istilah Penebusan disini adalah tentang Penebusan dosa, oleh karenanya hal yang harus dipahami adalah, bahwa Penebusan dosa  hanya dikenal dalam kekristenan, karena  istilah Penebusan dosa hanya terdapat dalam alkitab, Oleh karenanya untuk memahami apa sesungguhnya Penebusan dosa tersebut maka semuanya harus dilihat dalam perspektif bagaimana Alkitab menjelaskannya.

Sejak awal manusia diciptakan, Allah telah memberikan kehendak bebas kepada manusia juga supaya manusia selamat (Kej 1:28; 2:16.17.18.20), (Yoh 6:40), namun karena tergoda dengan Iblis maka Adam dan Hawa gagal  dan  telah berdosa karena melakukan pelanggaran terhadap hukum Allah;  Akibat Dosa Adam tersebut seluruh manusia menjadi berdosa (Roma 3:23) sehingga manusia mendapatkan hukuman dimana dikatakan bahwa hukuman dari dosa adalah maut, kematian, kematian kekal atau Neraka (Roma 6:23).

Tetapi Puji syukur Allah itu maha Kasih sehingga Karena KasihNya yang begitu besar Ia tetap menghendaki supaya manusia selamat (Yoh 3:16), supaya manusia terhindar dan terlepas dari hukuman Dosa,  sehingga Ia sendiri datang kedunia menjadi manusia untuk menebus dosa seluruh manusia.

APAKAH SESUNGGUHNYA PENEBUSAN DOSA TERSEBUT ?

Kalau kita baca di Alkitab maka istilah tebus atau penebusan  disebutkan atau ditafsirkan sebagai penebusan kurang lebih sebanyak 139 kali dalam perjanjian lama dan dalam perjanjian baru sebanyak 122 kali.  Sebagai contoh Dalam perjanjian lama dikatakan dalam AYUB menyebut Allah adalah Penebusnya, demikian juga dikatakan bahwa Allah menebus Israel keluar dari mesir (Kel 6:6, 15:13) , Boaz  menebus  tanah mertua Ruth untuk mengambil Ruth sebagai Istrinya9. ( Ruth 4 ),

Dalam perjanjian lama Bangsa Israel menjadikan Darah binatang yang suci sebagai Lambang untuk keselamatan ataupun untuk penebusan kesalahan atau dosa mereka10 ( Imamat 16 dan 17, Kel. 24:8, 29:19-21). Kemudian Dalam Perjanjian baru istilah penebusan menjadi membeli (Agorozo), dalam 1 Kor 6:20 dan 1 Kor 7:23 disebutkan “sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.

Penebusan juga dimaksudkan sebagai mengambil alih dari kuasa pihak lain (exagorozo),Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum taurat supaya kita diterima menjadi anak (Galatia 4:5).

Ada juga penebusan yang diartikan sebagai membebaskan melalui pembayaran (Lutro), dalam Titus 2:14 mengatakan yang telah menyerahkan diriNya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diriNa suatu umat kepunyaanNya sendiri yang rajin berbuat baik.

Kemudian Penebusan diartikan sebagai kelepasan yang terjadi karena pembayaran tebusan (Apolutrosis),dan oleh Kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus“ (Roma 3:24)

Pengertian Penebusan dosa dalam Perjanjian Lama tentu saja tidak berdiri sendiri dengan pengertian Penebusan dalam perjanjian baru, untuk menjelaskan hubungan penebusan dosa dalam perjanjian lama dan perjanjian baru salah satunya dapat dilihat dalam penjelasan tentang darah, tidak kurang ada 100 kata ‘‘Darah‘‘ didalam Alkitab yang dapat dihubungkan dengan konsep penebusan.

Dalam perjanjian lama bangsa Israel sangat tahu apa itu hari perdamaian atau hari penebusan dosa tetapi Allah sendiri yang yang menentukan kenapa Darah harus menjadi satu syarat yang penting dalam Penebusan dosa; Allah sendiri yang memerintahkan darah anak binatang atau domba yang diambil dari korban penghapus dosa dibawa masuk keruang maha suci,  demikian juga bahwa hanya Imam besar saja yang boleh membawa darah dan memercikkannya bagi penebusan di hadapan Allah( Imamat 16,17) dan dalam Perjanjian baru Yesus Kristus yang mati di golgota darahNya yang dicurahkan diatas kayu salib menjadi lambang dan nubuatan perjanjian lama bahwa Imam besar itulah Yesus yang berkorban, mati dan darahNya untuk  membayar lunas seluruh dosa manusia (Wahyu 1:5).

BAGAIMANA PENEBUSAN DOSA TERJADI ?

Penebusan dosa itu bukan usaha manusia, Penebusan dosa juga bukan inisiatif manusia, tetapi itu semata mata inisiatif Allah dan semata mata Anugerah Allah untuk manusia (Efesus 2;8); Penebusan dosa harus melalui Kematian dan Kebangkitan Kristus. (1 Korintus 15:3,4), oleh karenanya penebusan dosa hanya dapat terjadi ketika manusia percaya akan kematian dan kebangkitan Kristus. Itu sebabnya Penebusan dosa merupakan jaminan kekal Allah untuk manusia yang percaya bahwa sekali ia selamat maka ia tetap selamat, tentu saja itu bukan berarti manusia bisa bebas sebebas bebasnya, dan seenaknya jatuh dalam dosa. Konsekwensi dari penebusan dosa mereka harus menjadi hamba Kristus atau menjadi pengikut kristus yang setia (1 Korintus 7 :21-23).

Penebusan dosa sudah terjadi dan sudah selesai, sekali untuk selamanya( Yohanes 1:30); Penebusan dosa untuk semua manusia (2 Korintus 5:15),  Penebusan dosa bukan hanya mencakup dosa untuk masa lalu tetapi juga untuk aspek masa yang akan datang yaitu Yesus menebus dosa semua manusia baik untuk manusia sebelum IA mati dan dibangkitkan maupun untuk manusia setelah IA mati dan dibangkitkan sampai waktu kedatanganNya kembali. (Efesus 1:13-14, 4:30) (Roma 8:23)

RESPON MANUSIA ATAS KARYA PENEBUSAN KRISTUS

Sesuai dengan Iman Kristiani, Setiap orang Kristen harus mengetahui dan percaya bahwa Yesus sudah mati dan juga sudah bangkit namun setiap orang Kristen juga harus merespon apa yang Allah kehendaki dari Kematian dan kebangkitan Kristus tersebut.

Merespon Kematian Kristus adalah percaya dan memahami bahwa dosa kita telah ditebus dengan harga yang mahal yaitu dengan darahNya (1Petrus 1:18-19), Kristus mati untuk kita ketika kita masih berdosa ( Roma 5: 8-9) .kita tidak lagi dikuasai oleh dosa dan sengatnya (1 Korintus 15;54-56) serta Melalui kematian Kristus kita telah berdamai dengan Allah(Kolose 1:22), manusia yang lama kita telah kita tinggalkan ( Roma 6:6) dan menjadi manusia yang baru( Efesus 2:15,4:23).

Merespon Kebangkitan kristus adalah percaya dan memahami bahwa sekarang kita hidup didalam kristus dan kristus hidup didalam kita(Galatia 2:20), Melalui kebangkitan Kristus kita juga beralih dari hidup yang tidak berpengharapan menjadi hidup yang berpengharapan (1 Petrus 1:3). Kita adalah ciptaan baru ( 2 Korintus 5:17)

Kematian Tuhan Yesus adalah bersifat menyeluruh (Almuhit), demikian juga KebangkitanNya. Dalam 1 Korintus 15:45-47 Tuhan Yesus disebut dengan dua nama atau gelar yaitu sebagai Adam yang akhir dan sebagai Manusia kedua.

Sebagai Adam yang akhir, Yesus merupakan rangkuman seluruh umat manusia, dan sebagai Manusia kedua Yesus adalah kepala suatu umat manusia yang baru.

Yang satu berkaitan dengan KematianNya dan yang satu dengan KebangkitanNya, sebab ketika Yesus disalib Dia disalib sebagai Adam yang akhir, dimana semua yang ada dalam Adam yang pertama dikumpulkan dan diakhiri dalam Dia, dan kitapun tercakup didalamNya, dan dalam KebangkitanNya sebagai Manusia kedua Yesus mendatangkan satu umat manusia yang baru, dan kitapun tercakup didalamNya. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dimaksud dalam  Roma 6:5 yang mengatakan ‘‘Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa sama dengan kebangkitanNya.  Jadi Penebusan adalah Tindakan Kuasa Allah yang memindahkan kita dari Adam kedalam Kristus‘‘. Jika tidak ada kematian dan kebangkitan Kristus tidak ada injil keselamatan, tidak akan ada kerajaan milenial dan tidak akan ada kehidupan kekal.

PENUTUP

Mengetahui dan memahami Karya Penebusan Kristus atau mengetahui dan memahami Kematian dan kebangkitan Kristus adalah adalah momentum awal menjadi orang Kristen, namun demikian setiap orang kristen juga dituntut untuk merespon dan memandang kematian dan kebangkitanNya sebagai pedoman untuk Hidup sebagai orang Kristen yang normal, orang kristen yang setia sampai hari KedatanganNya.

Kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa, demikianlah hendaknya kita memandangnya bahwa kita telah mati bagi dosa, tetapi kita hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus (Roma 6 ayat 6 dan 11).

Oleh karenanya setelah kita tahu bahwa dosa kita sudah ditebus,dan kita sudah menjadi ciptaan baru, kita sudah menerima jaminan hidup kekal di sorga, maka sambil menantikan pengharapan kita yaitu menunggu Tuhan menjemput semua orang percaya maka kita juga tetap setia, tetap waspada dan berjaga jaga serta tetap bertumbuh dan berbuah dengan tetap memandang kepada Anugerah Penebusan yang diberikan Allah kepada kita. Amin.

Oleh: Drs Johan Sumampouw

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *